Minggu, 29 Oktober 2017

Contoh Teks Eksemplum



Kupilih Dia atau Mereka
Yosua itulah namanya. Ia seorang pelajar sekolah menengah pertama, yang sudah memasuki tahun terakhirnya. Yosua memiliki teman spesial yang bernama Aprilia. Dulu, Aprilia adalah kakak kelas Yosua yang usianya terpaut satu tahun lebih tua darinya. Yosua dan Aprilia sudah menjalin hubungan hampir dua tahun. Sampai saat ini mereka masih tetap menjalin hubungan walaupun terbentang jarak di antara mereka.
Malam ini begitu indah. Yosua memandangi langit yang bertaburan bintang-bintang. Tiba-tiba telepon genggamnya berbunyi tanda ada pesan masuk, ternyata itu pesan dari kekasihnya. Ia cepat-cepat membalas pesan itu. Aprilia berniat mengajaknya bertemu dan menghabiskan waktu bersama untuk sekedar menghilangkan rasa rindu. Yosua pun menyetujuinya.
Pagi pun tiba. Yosua melangkahkan kakinya menuju halte bus. “Semoga hari ini  menjadi hari yang indah, Tuhan”, batinnya. Hari ini  para siswa di Kecamatan Ambarawa melaksanakan upacara di lapangan Panglima Besar Jendral Sudirman guna memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Tak terkecuali Yosua dan April.
Setelah upacara selesai Yosua kembali ke sekolah sama seperti teman-temannya yang lain. April pun ikut ke sekolahnya. Tiba tiba Afrida datang dan berkata, “Yos, habis ini kita kerja kelompok di rumahku” deg ia lupa bahwa hari ini ia juga sudah berjanji akan mengerjakan tugas kelompok. Tapi bagaimana nasib April, aku pun sudah janji padanya. Ah bagaimana ini?!” batinnya sambil mengacak rambut karena frustasi. Teman-teman sekelompoknya masih beristirahat sambil mengobrol.
Lama ia berpikir tetapi tak kunjung juga menemukan jalan keluar. Tampangnya berubah menjadi kusut sekarang karena ia kebingungan akan memilih bekerja kelompok atau menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Jika dia memilih untuk bekerja kelompok, dia takut April akan kecewa karena rencananya menghabiskan waktu berdua batal. Jika dia memilih untuk menghabiskan waktu dengan April, dia takut tidak akan mendapat nilai karena tidak ikut mengerjakan tugas kelompoknya.
Akhirnya teman-temannya pun mengajaknya untuk segera bergegas mengerjakan tugas. “Ayo Yos, kita berangkat ke rumah Afrida”, kata Dyan. Yosua tetap diam dan menatap temannya dengan tatapan tajam. Dyan merasa Yosua sedang kesal kepadanya. Dyan pergi meniggalkan Yosua dan segera menghampiri teman-temannya. “Gimana nih? Jadi buat tugas gak?”, kata Dyan sedikit kesal. “Ya Jadilah, sekarang di mana Yosua?”, jawab Adlin celingak celinguk mencari keberadaan Yosua. “Tuh di depan lagi pacaran”, kata Afrida. “Gila tuh anak, tugas belum jadi malah pacaran!”, sindir Adlin dengan suara sedikit dikeraskan agar Yosua mendengarnya. “Jadinya gimana nih?”, kata Afrida. “Udahlah tunggu aja bentar, kasihan juga mereka udah lama gak ketemu”, kata Alma.
Lima belas menit kemudian, Yosua dan April belum selesai juga berpacaran. Teman-teman sekelompoknya sudah tidak tahan lagi harus menunggunya. Untuk kedua kalinya mereka mengajak Yosua. Namun, Yosua tetap diam dan memberikan ekspresi yang sama seperti tadi. Teman-teman sekelompoknya mulai berunding dengan emosi yang semakin memuncak. “Jika kita terus menunggunya, kapan tugas kita akan selesai?Yosua pasti akan lebih lama lagi, jika kita tidak memaksanya. Kita harus segera mengambil keputusan”, tegas Afrida. “Bagaimana jika kita usir saja pacarnya?”, kata Adlin.  “Hus, jangan asal bicara kamu, bagaimanapun juga dia itu lebih tua dari kita”, Dyan membenarkan.  “Ya sudah, sekarang begini saja, jika dia tidak mengikuti kerja kelompok, kita tidak akan mencantumkan namanya dalam tugas ini”, tegas Dyan. “Sekarang, siapa yang ingin berbicara kepadanya?”tanya Dyan.  “Sudahlah, biar aku saja”, jawab Adlin dan segera pergi keluar menghampiri Yosua. “Sekarang begini saja Yos, jika kamu tidak ikut kerja kelompok, kami tidak akan mencantumkan namamu dalam tugas ini”, kata Adlin dengan sedikit kesal. Yosua tetap diam tak menjawab.
Teman-temannya pun segera berjalan meninggalkan Yosua. Tanpa mereka sadari, ternyata Yosua sudah mengikuti mereka dari belakang. Sampai saat mereka akan naik angkutan umum, mereka sadar jika Yosua sudah bersama mereka. Akhinya, mereka turun dari angkutan umum. Mereka segera pergi meninggalkan Yosua.
Yosua sadar, jika April tidak akan mungkin ikut bersamanya. Akhirnya, April memutuskan untuk menunggu Yosua di Perpustakaan Daerah yang jaraknya cukup dekat dengan rumah Afrida. Sesampainya di rumah Afrida, mereka segera mengerjakan tugas. Mereka bertiga terkecuali Yosua, beradu pendapat tentang tugas kelompoknya. Saat mereka menanyakan sesuatu kepada Yosua, dia selalu menjawabnya dengan singkat dan sinis. Akhirnya, mereka merasa bersalah karena telah menghancurkan rencana Yosua dan membuatnya marah. Lalu, mereka memudahkan dengan memberinya tugas. Yosua merasa sedikit lega dan segera menyusul April ke Perpustakaan daerah. Saat perjalanan ia mengirim pesan kepada April. Ternyata April sudah pulang karena Perpustakaan Daerah tutup. Yosua merasa bersalah karena telah mengecewakan kekasihnya. Ia berniat untuk kembali lagi kerumah afrida. Namun, ia membatalkan niatnya karena merasa malu. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang dengan rasa kecewa yang mendalam.
Yosua merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Ia tidak bisa mengahabiskan waktu bersama pacarnya, dan ia juga tidak bisa mengerjakan tugas bersama kelompoknya. Waktunya terbuang percuma dengan menyia-nyiakan kedua pilihan tersebut. Yosua berjanji akan pintar dalam membagi waktu antara tugas dan pacarnya. Dia akan mengutamakan pacarnya dibanding tugasnya yang lebih penting. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUMBER DAYA ALAM TANAH

SUMBER DAYA ALAM TANAH 1.        PENGERTIAN Sumber daya alam tanah adalah sumber daya material yang dimanfaatkan oleh manusia unt...